Mantan Pacar

admin 27/06/2018 1
Mantan Pacar

Mantan Pacar

Oleh: Eka Wartana

Yang namanya mantan, tentunya tidak lagi menjadi pacar. Kok bisa menjadi ‘mantan’? Sebabnya bisa macam-macam: salah satu atau keduanya selingkuh, bosan dengan yang itu itu juga, merasa tidak cocok, merasa ada cacar (calon pacar) lain yang lebih menarik, tidak direstui bokap-nyokap, dan lain-lainnya.

Putusnya pacar juga bisa menyebabkan berbagai reaksi: sedih (karena sudah terlanjur sayang, atau terlanjur memberikan ‘kesuciannya’), marah (karena merasa ditipu rayuan gombal….#sudah tahu ‘gombal’ kok masih mau juga sih…?), putus asa (karena belum tentu ada orang lain yang mau sama dia…. #kok rendah banget ya self-esteem nya), sampai yang terparah: bunuh diri (padahal dia gak masuk surga dan di neraka ketemunya ya sama bandit-bandit cinta juga…..).

Tapi ada juga lho yang senang kalau putus pacar (karena dapat ganti yang baru…., atau bebas dari pacar yang ultra cemburu atau possessive atau KDMP – Kekerasan Dalam Masa Pacaran).

Setelah putus, komentar terhadap mantanpun macam-macam. Banyak yang mengecam, mengumbar kejelekan-kejelekannya (padahal ketika merayu, semuanya baik, cantic, ganteng), melontarkan fitnah. Bahkan ada yang membongkar rahasia yang sangat rahasia:”Gue sudah merasakan kehangatan tubuhnya”, “Dia sudah ‘bekas’ gue”.

Itulah manusia, yang bisa berubah 180 derajat ketika menghadapi situasi yang berubah. Jadi ingin tahu, bagaimana seseorang bersikap ketika mantan pacarnya mendapat ganti pacar yang baik, kaya raya, dan akhirnya hidup bahagia?

Selayaknya, dia bersyukur bahwa mantan pacarnya itu hidup senang. Sayangnya kebanyakan orang malah merasa iri dan melontarkan berbagai issue seperti: mata duitan, munafik, pacar barunya bodoh, kok mau sama dia, dan sebagainya.

Pokoknya, di mata dia sang mantan itu jelek dan berharap orang lain bersikap sama. Sebabnya sederhana saja: karena penggantinya lebih hebat daripada dia……

Bagaimana dengan ‘mantan’ pejabat di politik atau organisasi?

Kok mirip ya….? Si ‘mantan’ cenderung berusaha melihat sisi buruk dari orang yang menjadikan dia ‘mantan’….. (yang jelas bukan mantan pacar, lho!).

“Reaksi seseorang terhadap ‘mantan’nya menggambarkan baik-buruk dari sifatnya sendiri. Semakin kejam dia menista ‘mantan.nya, semakin buruk moral dan sifatnya sendiri. Semakin dia menghargai ‘mantan’nya, semakin mulia dirinya” (The MindWeb Way)

Pembelajaran? Hargailah ‘mantan’mu tanpa harus memelihara cintamu, karena kalau begitu palang pintu menantimu dirumah……. (Emangnya jaman sekarang pintu masih memakai palang….? Kalau begitu diganti deh dengan singkatannya aja: palu….)

Salam Berpikir Tanpa Mikir,

Eka Wartana

Professional Licensed Trainer (MWS International)

Founder The MindWeb Way of Thinking

Author Berpikir Tanpa Mikir, To Think Without Thinking (English Edition), MindWeb (Indonesia & English Edition).

Training, Book needs: eka.wartana@mindwebway.com, WA 081281811999

 

#pacar #mantan #mantanpacar #cinta #berpikirtanpamikir #mindwebway #tothinkwithoutthinking #mindweb #ekawartana #trainer #founder #author #

One Comment »

  1. Dina Wati Veronika Napitupulu 20/07/2018 at 5:04 pm - Reply

    So nice….

Leave A Response »