KAMU

admin 13/08/2019 0
KAMU

KAMU

Oleh: Eka Wartana

Barusan terlintas di pikiranku tentang makna kata KAMU: ketika Ketika Anda Mulai Usang…..

Yang usang itu bukan orangnya, tapi kata ‘ANDA’ nya.

Kenapa ya belakangan ini orang orang memakai kata “KAMU” terhadap pihak ke dua? Tidak peduli usianya berapa, apakah orang tua atau muda, atau anak anak, semuanya disebut dengan KAMU.

Gejala apa ini ya….?

  • Apakah ini dipengaruhi oleh budaya Barat yang hanya memiliki kata “YOU” untuk orang ke dua?
  • Apakah ini menandakan lunturnya sopan santun, tata krama di masyarakat kita?
  • Apakah ini perkembangan demokrasi?
  • Apakah ini pengaruh gaya milenial?
  • Ataukah ini adalah generalisasi yang salah kaprah?

Yang terbayang oleh saya,

  • Kamus diperbaharui dengan menghilangkan kata Anda, Saudara (kalau Bapak, Ibu mungkin masih dipakai).
  • Bahasa daerah juga meng-update diri dengan menghilangkan kata sampeyan, penjenengan, dan diganti dengan kata Kowe. Bahasa halus seperti Kromo Inggil perlu di hapus?
  • Anak anak menyebut orang tuanya dengan ‘Kamu’

Sebenarnya, MC TV sudah memakai kata ‘KAMU’ beberapa tahun silam. Saya ingat ketika pembawa acara membagi-bagikan hadiah untuk quiz TV. Muncul pikiran di dalam hati:”Emangnya pemirsa TV nya cuma anak anak muda ya!”. Langsung pindah channel!

Eh, herannya sekarang pemakaian kata ‘kamu’ sudah merambah ke berbagai kalangan, bukan hanya MC tapi juga kalangan lainnya.

Apakah ini gejala budaya yang sudah luntur, atau infiltrasi budaya asing yang menyusup ke dalam masyarakat kita? Kok begitu mudah ya, kita dipengaruhi? Di negara negara Barat kita masih melihat adanya etika dalam komunikasi, kok yang ini tidak diserap ya….?

Yang tua-tua kah yang ketinggalan zaman, atau yang muda-muda yang kebablasan? (Tapi ada juga lho yang tua yang ikut kebablasan, supaya nampak seperti generasi muda….?).

Orang yang tua (dan yang lebih tua) tidak perlu gila hormat, tapi yang muda (lebih muda) tetap perlu menjaga etika……..

 

Salam Geleng Geleng Kepala Sambil Mikir…..,

Eka Wartana

Professional Licensed Trainer (MWS Int) dengan 33 thn pengalaman managerial.

Founder: The MindWeb Way of Thinking, To Think Without Thinking

Author: To Think Without Thinking (English Edition), Berpikir Tanpa Mikir (Indonesian Edition), MindWeb– A New Way of Thinking (English dan Indonesian)

Website: mindwebway.com, FB: www.facebook.com/eka.wartana.5

IG: www.instagram.com/eka.wartana/

Training, Book Order: eka.wartana@mindwebway.com

#tothinkwithoutthinking

#berpikirtanpamikir

#tanpamikir

#themindwebway

#mindweb

#ekawartana

#training

#trainer

#anda #kamu #usang #budaya #you #sopansantun #tatakrama

 

 

 

Leave A Response »